MODEL
STRUKTUR IKLAN
Ø Handyplast
Pemilik
toko : *Bernyanyi* Banyak loh orang
datang ke toko saya minta nasihat (seorang ibu dan anaknya datang menghampiri
pemilik toko) nih satu lagi!
Ibu
1 : Haduh anak saya luka
Pemilik
toko
: Gampang, pakai aja handyplast
Ibu
1 : Oh iya
Pemilik
toko : Mau yang biasa apa yang
jumbo?
Ibu
1 : Ada dua toh?
Pemilik
toko : Cuma handyplast yang punya
dua ukuran, yang jumbo untuk luka yang tidak bisa ditutup dengan plester luka
biasa
Anak-anak
: Jumbo Ma jumbo!
Ibu
1 : Iya, saya beli
dua-duanya
Narator : Handyplast lentur dan
melindungi di semua situasi
Ibu
2 : Aduh Pak, saya mau
minta tolong mau beli handyplast
Pemilik
toko : Tebak, biasa atau yang jumbo? *tersenyum*
Narator : Sahabat luka anda, Handyplast
Iklan bisa dilihat di sini http://www.youtube.com/watch?v=FDRb6xsmlHQ
Ø Mie sedap
Narator : Adi sayang banget sama
ayam-ayamnya (pok…pok…)
Adi : Nek aku sekolah ya
Narator : Sore itu…
Adi : Nek ayam-ayamku mana?
Nenek : Sudah makan dulu sana, ada mie
ayam spesial tuh
Adi : *Makan* enak… kaldunya asli.
Ayamku. . .
Nenek : Bukan Di, ini mie sedap baru
dari kaldu ayam asli rasanya
(Pok…pok…)
Adi : Jadi ayamku?
Guru : Mie sedap ayam spesial, asli
ayamnya
Iklan
bisa dilihat di sini http://www.youtube.com/watch?v=uOeF2_T6_j4
Ø Yamaha
Komeng : Udah, mikirin apa sih? Belum bayar
listrik?
Laki-laki
1 : Jadi, gimana dong biar motor gue
bisa cepet dan irit?
Komeng : Heh mana bisa?
Laki-laki
1 : Kan bisa diutak-atik
Komeng : Belum tentu, neh gue punya ahlinya.
Tanya tuh gimana motor bisa cepat dan irit
Valentino : A.. kecuali ini, ganti Yamaha
Komeng : Ah biar bisa ikut semakin di depan
Iklan
bisa dilihat di sini http://www.youtube.com/watch?v=vAf7C08coiM
ANALISIS MODEL STRUKTUR IKLAN
Ø Handyplast
Pemilik toko : *bernyanyi* Banyak loh orang datang ke toko saya minta
nasihat (seorang ibu dan anaknya datang menghampiri pemilik toko) nih satu lagi! (Proposisi yang membangkitkan rasa ingin tahu para calon konsumen)
Butir
utama tersebut membangkitkan rasa ingin tahu konsumen. Pada kalimat “Banyak loh
orang datang ke toko saya minta nasihat”. Kalimat tersebut mengundang rasa
ingin tahu mengenai alasan banyak orang yang meminta nasihat kepada pemilik
toko. Hal ini mengakibatkan konsumen melihat lebih lanjut iklan tersebut.
Pemilik toko : Cuma handyplast yang punya dua ukuran, yang jumbo untuk luka
yang tidak bisa ditutup dengan plester luka biasa. (Alasan objektif)
Pada
badan iklan biasanya mengandung alasan objektif dan alasan subjektif. Pada
kalimat “Cuma handyplast yang punya dua ukuran, yang jumbo untuk luka yang
tidak bisa ditutup dengan plester luka biasa” alasan yang ada di dalamnya
adalah alasan objektif karena dapat diterima oleh nalar dan tidak bersifat subjektif.
Narator :
Handyplast lentur dan melindungi di semua situasi (Alasan subjektif)
Pada
kalimat “Handyplast lentur dan melindungi di semua situasi” merupakan alasan
subjektif karena berusaha untuk mengajuk emosi calon konsumen.
Pada
iklan ini, bagian penutup menggunakan teknik lunak. “Sahabat luka anda,
Handyplast”. Dikatakan teknik lunak karena kalimat tersebut memberikan
penekanan terhadap informasi sebuah produk.
Narator :
sahabat luka anda, Handyplast. (teknik
lunak)
Ø Mie sedap
Narator :
Adi sayang banget sama ayam-ayamnya (Proposisi
yang membangkitkan rasa ingin tahu para calon konsumen)
(pok…pok…)
Adi :
Nek, ayam-ayamku mana? (Proposisi yang
membangkitkan rasa ingin tahu para calon konsumen)
Pernyataan
rasa sayang Adi terhadap ayam, membangun rasa ingin tahu konsumen. Hal ini
diharapkan mampu membuat konsumen
memutuskan untuk menyimak iklan hingga selesai.
Adi :
*Makan* enak… kaldunya asli. Ayamku. . .(Alasan
subjektif)
Nenek :
Bukan Di, ini mie sedap baru dari kaldu ayam, asli rasanya (Alasan subjektif)
Pada
iklan ini terdapat alasan subjektif yang digunakan untuk mengajuk emosi
konsumen. Pada iklan ini alasan subjektif yang ditemukan adalah “mie sedap
kaldu ayam, asli enaknya”
Guru :
Mie sedap ayam spesial, asli ayamnya (teknik
lunak)
Pada
penutup iklan menggunakan teknik lunak karena memberikan penekanan informasi.
Teknik lunak terlihat pada penekanan “asli ayamnya” yang sudah diterangkan pada
badan iklan.
Ø Yamaha
Komeng : Udah mikirin apasih? Belum bayar
listrik? (Proposisi yang membangkitkan
rasa ingin tahu pada para calon konsumen)
Laki-laki
1 : Jadi gimana dong biar motor gue
bisa cepet dan irit? (Proposisi yang
membangkitkan rasa ingin tahu pada para calon konsumen)
Pada
butir utama iklan tersebut dikatakan mengundang rasa ingin tahu konsumen karena
masih berupa pertanyaan dan masih belum jelas sedang membicarakan sesuatu hal.
Komeng : belum tentu, neh gue punya ahlinya.
Tanya tuh gimana motor bisa cepat dan irit (Alasan subjektif)
Dikatakan
alasan subjektif karena alasan tersebut dikatakan secara individual dan
bertugas untuk mengajuk emosi pembaca.
Valentino : A… kecuali ini, ganti Yamaha (Teknik keras dan Butir pasif)
Dikatakan
menggunakan teknik keras karena langsung meminta untuk konsumen untuk segera
bertindak, yaitu menganti motor dengan Yamaha. Penyebutan Yamaha di sini
disebut butir pasif.
IRF
(Inisiasi, Respon, Feedback)
Ø Handyplast
Pemilik toko : Mau yang biasa apa yang jumbo? (inisiasi 1)
Ibu 1 :
Ada dua toh? (inisiasi 2)
Pemilik toko : Cuma handyplast yang punya dua ukuran, yang jumbo untuk luka
yang tidak bisa ditutup dengan plester luka biasa (respon 2)
Ibu 1 :
Iya, saya beli dua-duanya (respon 1)
Ø Mie sedap
pok…pok…
(suara ayam)
Adi :
Nenek ayam-ayamku mana? (inisiasi)
Nenek : Sudah makan dulu sana, ada mie
ayam spesial tuh (respon)
Ø Yamaha
Laki-laki 1 : jadi gimana dong biar motor gue bisa cepet dan irit? (inisiasi)
Komeng :
heh mana bisa? (respon)
Laki-laki 1 : Kan bisa diutak-atik (feedback)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar