Rabu, 05 Maret 2014

Analisis Iklan



MODEL STRUKTUR IKLAN
Ø  Handyplast
Pemilik toko       : *Bernyanyi* Banyak loh orang datang ke toko saya minta nasihat (seorang ibu dan anaknya datang menghampiri pemilik toko)  nih satu lagi!
Ibu 1                   : Haduh anak saya luka
Pemilik toko       : Gampang, pakai aja handyplast  
Ibu 1                   : Oh iya
Pemilik toko       : Mau yang biasa apa yang jumbo?
Ibu 1                   : Ada dua toh?
Pemilik toko       : Cuma handyplast yang punya dua ukuran, yang jumbo untuk luka yang tidak bisa ditutup dengan plester luka biasa
Anak-anak          : Jumbo Ma jumbo!
Ibu 1                   : Iya, saya beli dua-duanya
Narator               : Handyplast lentur dan melindungi di semua situasi
Ibu 2                   : Aduh Pak, saya mau minta tolong mau beli handyplast
Pemilik toko       : Tebak, biasa atau  yang jumbo? *tersenyum*
Narator               : Sahabat luka anda, Handyplast
Iklan bisa dilihat di sini http://www.youtube.com/watch?v=FDRb6xsmlHQ
Ø  Mie sedap
Narator            : Adi sayang banget sama ayam-ayamnya      (pok…pok…)
Adi                  : Nek aku sekolah ya
Narator            : Sore itu…
Adi                  : Nek  ayam-ayamku mana?
Nenek              : Sudah makan dulu sana, ada mie ayam spesial tuh
Adi                  : *Makan* enak… kaldunya asli. Ayamku. . .
Nenek              : Bukan Di, ini mie sedap baru dari kaldu ayam asli rasanya
                        (Pok…pok…)
Adi                  : Jadi ayamku?
Guru                : Mie sedap ayam spesial, asli ayamnya
Iklan bisa dilihat di sini http://www.youtube.com/watch?v=uOeF2_T6_j4
Ø  Yamaha
Komeng         : Udah, mikirin apa sih? Belum bayar listrik?  
Laki-laki 1     : Jadi, gimana dong biar motor gue bisa cepet dan irit?
Komeng         : Heh mana bisa?
Laki-laki 1     : Kan bisa diutak-atik 
Komeng         : Belum tentu, neh gue punya ahlinya. Tanya tuh gimana motor bisa cepat dan irit  
Valentino       : A.. kecuali ini, ganti Yamaha
Komeng         : Ah biar bisa ikut semakin di depan
Iklan bisa dilihat di sini http://www.youtube.com/watch?v=vAf7C08coiM
ANALISIS MODEL STRUKTUR IKLAN
Ø  Handyplast
Pemilik toko       : *bernyanyi* Banyak loh orang datang ke toko saya minta nasihat (seorang ibu dan anaknya datang menghampiri pemilik toko)  nih satu lagi! (Proposisi yang membangkitkan rasa ingin tahu para calon konsumen)
Butir utama tersebut membangkitkan rasa ingin tahu konsumen. Pada kalimat “Banyak loh orang datang ke toko saya minta nasihat”. Kalimat tersebut mengundang rasa ingin tahu mengenai alasan banyak orang yang meminta nasihat kepada pemilik toko. Hal ini mengakibatkan konsumen melihat lebih lanjut iklan tersebut.
Pemilik toko       : Cuma handyplast yang punya dua ukuran, yang jumbo untuk luka yang tidak bisa ditutup dengan plester luka biasa. (Alasan objektif)
Pada badan iklan biasanya mengandung alasan objektif dan alasan subjektif. Pada kalimat “Cuma handyplast yang punya dua ukuran, yang jumbo untuk luka yang tidak bisa ditutup dengan plester luka biasa” alasan yang ada di dalamnya adalah alasan objektif karena dapat diterima oleh nalar dan tidak bersifat subjektif.
Narator               : Handyplast lentur dan melindungi di semua situasi (Alasan subjektif)
Pada kalimat “Handyplast lentur dan melindungi di semua situasi” merupakan alasan subjektif karena berusaha untuk mengajuk emosi calon konsumen.
Pada iklan ini, bagian penutup menggunakan teknik lunak. “Sahabat luka anda, Handyplast”. Dikatakan teknik lunak karena kalimat tersebut memberikan penekanan terhadap informasi sebuah produk.
Narator               : sahabat luka anda, Handyplast. (teknik lunak)
Ø  Mie sedap
Narator            : Adi sayang banget sama ayam-ayamnya (Proposisi yang membangkitkan rasa ingin tahu para calon konsumen)
(pok…pok…)
Adi                  : Nek, ayam-ayamku mana? (Proposisi yang membangkitkan rasa ingin tahu para calon konsumen)
Pernyataan rasa sayang Adi terhadap ayam, membangun rasa ingin tahu konsumen. Hal ini diharapkan  mampu membuat konsumen memutuskan untuk menyimak iklan hingga selesai.
Adi                  : *Makan* enak… kaldunya asli. Ayamku. . .(Alasan subjektif)
Nenek              : Bukan Di, ini mie sedap baru dari kaldu ayam, asli rasanya (Alasan subjektif)
Pada iklan ini terdapat alasan subjektif yang digunakan untuk mengajuk emosi konsumen. Pada iklan ini alasan subjektif yang ditemukan adalah “mie sedap kaldu ayam, asli enaknya”
Guru                : Mie sedap ayam spesial, asli ayamnya (teknik lunak)
Pada penutup iklan menggunakan teknik lunak karena memberikan penekanan informasi. Teknik lunak terlihat pada penekanan “asli ayamnya” yang sudah diterangkan pada badan iklan.

Ø  Yamaha
Komeng          : Udah mikirin apasih? Belum bayar listrik? (Proposisi yang membangkitkan rasa ingin tahu pada para calon konsumen)
Laki-laki 1       : Jadi gimana dong biar motor gue bisa cepet dan irit? (Proposisi yang membangkitkan rasa ingin tahu pada para calon konsumen)
            Pada butir utama iklan tersebut dikatakan mengundang rasa ingin tahu konsumen karena masih berupa pertanyaan dan masih belum jelas sedang membicarakan sesuatu hal.
Komeng         : belum tentu, neh gue punya ahlinya. Tanya tuh gimana motor bisa cepat dan irit (Alasan subjektif)
Dikatakan alasan subjektif karena alasan tersebut dikatakan secara individual dan bertugas untuk mengajuk emosi pembaca.
Valentino       : A… kecuali ini, ganti Yamaha (Teknik keras dan Butir pasif)
Dikatakan menggunakan teknik keras karena langsung meminta untuk konsumen untuk segera bertindak, yaitu menganti motor dengan Yamaha. Penyebutan Yamaha di sini disebut butir pasif.


IRF (Inisiasi, Respon, Feedback)
Ø  Handyplast
Pemilik toko       : Mau yang biasa apa yang jumbo? (inisiasi 1)
Ibu 1                   : Ada dua toh? (inisiasi 2)
Pemilik toko       : Cuma handyplast yang punya dua ukuran, yang jumbo untuk luka yang tidak bisa ditutup dengan plester luka biasa (respon 2)
Ibu 1                   : Iya, saya beli dua-duanya (respon 1)

Ø  Mie sedap
pok…pok… (suara ayam)
Adi                  : Nenek ayam-ayamku mana? (inisiasi)
Nenek              : Sudah makan dulu sana, ada mie ayam spesial tuh (respon)

Ø  Yamaha
Laki-laki 1     : jadi gimana dong biar motor gue bisa cepet dan irit? (inisiasi)
Komeng         : heh mana bisa? (respon)
Laki-laki 1     : Kan bisa diutak-atik  (feedback)